Rabu, 29 Desember 2010

Model-Model Pengembangan Sistem

sebagai model air terjun (waterfall model). Model air terjun ini
mendeskripsikan alur proses pengembangan sistem informasi,
Pekerjaan pengembangan sistem dengan model air terjun dimulai dengan
pembuatan spesifikasi kebutuhan suatu sistem. Pekerjaan ini biasanya
dilakukan oleh orang yang memesan sistem atau pengembang yang
bekerja sama dengan pemesannya. Setelah spesifikasi kebutuhan ini
selesai, lantas dilakukanlah suatu analisis dan deskripsi logika sistem.
Atau, analisis dan deskripsi logika sistem dibuat secara bersama-sama
dengan spesifikasi kebutuhan.
Rancangan sistem kemudian diselesaikan dan diikuti dengan implementasi
modul yang lebih kecil. Modul-modul ini pertama-tama diuji secara
sendiri-sendiri dan kemudian secara hersama-sama. Ketika pengujian
integrasi terakhir telah diselesaikan, keseluruhan sistem dapat diserahkan
ke pemakai serta dimulailah tahap pemeliharaan.
Model air terjun ini memberi penekanan bahwa seseorang harus
menyelesaikan suatu tahap sebelum masuk ke tahap berikutnya. Model
air terjun ini telah memberikan pengaruh besar pada metode rekayasa
perangkat lunak. Model ini sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk
dilaksanakan secara kaku pada saat pertama kali diperkenalkan. Akan
tetapi, belakangan disadari bahwa model air terjun ini harus direvisi agar
benar-benar menggambarkan siklus pengembangan sistem.
Problem utama model air terjun ini dalam kebanyakan kasus adalah pada
tahap pemeliharaan. Dalam kenyataannya, tahap pemeliharaan
mengandung juga spesifikasi kebutuhan, analisis, dan perancangan baru
berikutnya Karena itu, berbagai model baru dikembangkan untuk
menggambarkan kenyataan tersebut Diantara berbagai model yang ada,
model yang paling populer adalah model spiral. Model spiral dapat
menggambarkan bagaimana suatu versi dapat dikembangkan secara
bertingkat (incremental).
Di samping itu, R. Eko Indrajit di dalam bukunya “Manajemen Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi”, menyatakan bahwa pengembangan
sistem informasi dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar.
Kelompok pertama adalah proyek yang bersifat pembangunan jaringan
infrastruktur teknologi informasi (mulai dari pengadaan dan instalasi
komputer sampai dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur
jaringan LAN dan WAN).
Kelompok kedua adalah implementasi dari paket program aplikasi yang
dibeli di pasaran dan diterapkan di perusahaan, mulai dari perangkat
lunak kecil seperti produk-produk ritel Microsoft sampai dengan aplikasi
terintegrasi yang berbasis teknologi tinggi.
Kelompok ketiga adalah perencanaan dan pengembangan aplikasi yang
dibuat sendiri secara khusus (customized software), baik oleh internal
organisasi maupun kerja sama dengan pihak luar, seperti konsultan dan
software house.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar